Waspada Tomcat dan cara mengusirnya

Gambar
 Dengan datangnya musim hujan, berbagai serangga mulai bermunculan. Penting untuk mengetahui cara mengusir tam yang benar.   Berbagai metode sederhana dapat digunakan di rumah untuk mencegah reproduksi serangga ini. Mari kita cari tahu cara menghilangkan Tomcat dari awal!   Tomcat juga dikenal sebagai paederus fuscipes. Ini adalah spesies serangga yang termasuk dalam family kumbang belang hitam dan jingga. Gigitan serangga ini dapat menyebabkan ruam merah yang terasa gatal, panas dan berair (seperti luka bakar).   Serangga ini dapat dicegah dengan menjaga tempat berteduh dan menghindari daerah di mana serangga ini mungkin ada. Berdasarkan studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Venomous Animals and Toxins, termasuk Tropical Diseases, semut dapat menyebabkan dermatitis (dermatitis paederus), yang cenderung terjadi di desa-desa dengan kondisi kehidupan yang buruk dan dapat dicegah dengan kesadaran masyarakat.   Untuk mencegah hal ter...

Beberapa hal yang bisa menurunkan kecerdasan, hindari dari sekarang!

 

  Sebuah kecerdasan tinggi (IQ) sering dikaitkan dengan kebanggaan pada beberapa orang. Kecerdasan diukur dengan serangkaian tes IQ yang dilakukan seseorang untuk mencapai skor tertentu. 

 Sejak awal, evaluasi IQ masih menjadi salah satu ukuran kehidupan, pendidikan di berbagai bidang pekerjaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa IQ dapat dikembangkan dan dapat berubah seiring waktu. Fakta ini tidak menutup kemungkinan bahwa skor IQ juga bisa menurun, skor IQ setiap orang bisa berubah seiring waktu. Apalagi jika seseorang sering melakukan hal-hal berikut yang dapat menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan. 

 Para ahli mengatakan bahwa beberapa kebiasaan ini dapat "menyabotase" neuron otak, yang kemudian mengurangi potensi kemampuan dan fungsi otak yang sebenarnya. Kebiasaan atau hal apa yang dapat menurunkan IQ Anda? Simak ulasan singkat ini :

Hal-hal yang bisa menurunkan kecerdasan

 1. Tidak mengelola stres dengan baik 

 Stres atau kecemasan yang berlebihan merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan IQ Anda. Brendan Kelley, M.D., seorang ahli saraf di Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, Ohio, mengatakan bahwa keadaan pikiran yang stres dapat memicu hormon yang mengurangi fungsi otak dan terkait dengan risiko Alzheimer. 

 Untuk melakukannya, pelajari latihan untuk mengurangi stres. Mungkin Anda bisa melakukan hobi favorit, seperti yoga atau meditasi. 

 2. Gagal mengikuti diet 

 Pola makan yang tidak tepat dapat menyebabkan obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa obesitas dapat mempengaruhi fungsi kognitif otak dan meningkatkan risiko demensia di usia tua. 

 Sebuah studi di American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa hubungan antara obesitas dan kemampuan intelektual yang rendah dipengaruhi oleh diet selama masa remaja dan dewasa. 

 3. Terlalu banyak mengonsumsi makan manis

 Makanan manis tidak hanya mempengaruhi berat badan Anda secara keseluruhan. Kadar gula yang tinggi juga bisa berisiko dan mempengaruhi semua sel otak. 

 Allen Towfigh, MD, seorang ahli saraf di New York Presbyterian Hospital Weill Corner Medical Center, mengatakan bahwa orang dengan gula darah tinggi (diabetes) dapat memiliki IQ yang lebih rendah, yang dapat menempatkan mereka pada risiko demensia. 

 Kadar gula darah yang terkontrol dengan baik juga mempengaruhi fungsi sel-sel otak dan kemampuan kognitif seseorang. 

4. Multitasking 

 Mungkin ini terdengar seperti sesuatu yang bisa Anda banggakan dalam kehidupan profesional Anda. Meski dibalik itu, orang yang terbiasa multitasking mungkin berisiko mengalami penurunan IQ.


 

 Menurut Towfig, kebiasaan ini seperti memaksa otak untuk melakukan banyak pekerjaan sekaligus. Secara bertahap mempengaruhi otak. 

 Ibarat komputer yang dipaksa tampil, tapi usia komputer sudah tua, kemampuannya tidak sebaik dulu. Komputer dapat membeku atau hang karena lembur.

 5. Perokok aktif dan pasif 

 Perokok aktif sebenarnya mengalami risiko ini, namun perokok pasif juga terkena dampak asap tembakau. 

 Para ahli mengatakan bahwa terlalu sering dan terlalu lama terpapar asap dapat meningkatkan jumlah karbon monoksida dalam tubuh. Karbon monoksida kemudian menggantikan oksigen yang dibutuhkan otak dan tubuh kita untuk berfungsi. 

 Jika karbon monoksida terlalu sering dihirup, efeknya dapat merusak pembuluh darah, kemampuan sel-sel otak untuk berkomunikasi secara efektif, dan merusak kemampuan mereka untuk menyimpan informasi dengan benar.

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips menjaga kulit saat musim hujan

Waspada Tomcat dan cara mengusirnya

Kemarahan Ferdy Sambo soal DVR CCTV yang diserahkan ke penyidik